BERITA

Caleg Bicara Toleransi | John Rende: Lingkungan Pengaruhi Sikap Toleransi

Pemahaman soal toleransi sejak masih kanak-kanak hingga kini membekas pada calon anggota legislatif (caleg) John Rende Mangontan. Kedua orang tuanya mengajarkannya sikap hidup tidak membedakan individu atau kelompok satu dengan yang lainnya.

AUTHOR / Katharina Lita

Caleg Bicara Toleransi | John Rende: Lingkungan Pengaruhi Sikap Toleransi
Caleg Bicara Toleransi, John Rende, caleg toleransi

KBR68H, Jayapura Pemahaman soal toleransi sejak masih kanak-kanak hingga kini membekas pada calon anggota legislatif (caleg) John Rende Mangontan. Kedua orang tuanya mengajarkannya sikap hidup tidak membedakan individu atau kelompok satu dengan yang lainnya.

Karenanya kini, caleg legislatif DPR RI nomor urut 6 dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu berupaya meneruskan pemahaman itu pada kedua anaknya yang kini duduk di bangku SMP dan Sekolah Dasar.

“Lingkungan dimana kita tinggal sangat mempengaruhi sikap toleransi kita kepada masyarakat dan kelompok minoritas lain. Saya bersyukur dibesarkan dari keluarga yang mengajari sikap toleransi   sejak kecil.  Selain bangku sekolah, keluarga dan lingkungan sangat mempengaruhi sikap toleransi kepada individu lainnya,” katanya ketika ditemui disela-sela kampanye terbuka di Jayapura, Rabu (27/3).

Berlantaskan semangat toleransi itu, Jhon memiliki moto: cinta adalah tindakan. Kepada Katharina Lita, Kontributor PortalKBR di Jayapura, John Rende mengungkap pendapatnya sekelumit soal toleransi.

Apa yang Anda ketahui tentang toleransi?


Menurut saya tolerasi adalah kebebasan menjalankan kepercayaan dan juga memperjuangkan pola hidup sesuai dengan diajarkan berbagai macam suku di bumi ini. Toleransi juga bisa menyangkut toleransi beragama yang memberikan satu kebebasan kepada semua umat beragama untuk beribadah, sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

Ada pula dengan toleransi  antarsuku yang mengajarkan kita untuk membebaskan kepada suku-suku siapa pun yang ada dipermukaan bumi ini, untuk melakukan atau memperjuangkan pola hidup yang mereka inginkan.

Menurut Anda, toleransi di Indonesia, apakah sudah berjalan baik?


Khusus untuk di Papua, toleransi beragama di tanah Papua sangat luar biasa dan siapapun yang tinggal di Papua pasti sudah merasakan toleransi beragama di tanah ini yang berjalan baik dan saling menghormati.

Namun saya sedih melihat sikap toleransi, khususnya di luar Papua yang masih terjadi intimidasi kepada umat beragama untuk menjalankan keyakinannya. Terlebih kepada kaum minoritas yang juga tidak dapat bebas menjalankan aktifitasnya.

Mengapa pemerintah melakukan pembatasan itu?


Sebenarnya pemerintah tidak membatasi warganya untuk melakukan toleransi, baik agama maupun sosial budaya. Hanya saja, banyak kelompok masyarakat yang mengatasnamakan pemerintah untuk membatasi kebebasan beragama dan menjalankan ritual tradisional beragama tersebut.

Saya berharap pemerintah dan aparat lebih berani untuk memberikan perlindungan kepada kaum minoritas, agar mereka punya kebebasan melaksanakan ibadah yang mereka yakini. Apalagi kebebasan beragama di negara ini diatur dalam pancasila dan UUD 45. Pemerintah juga haru tegas mengaplikasikan dasar kebebasan beragama tersebut.

Jika nanti Anda duduk di DPR RI, apa yang akan anda agar toleransi di Indonesia tidak terus memburuk?

Sedapat mungkin, bagi kelompok masyarakat yang menetang  dan menghalangi sikap toleransi tersebut, untuk diberikan himbauan dan pengarahan. Kegiatan beragama dan memeluk kepercayaan itu kan urusan masing-masing individu dengan Tuhan-Nya, sepanjang kegiatan tersebut tidak mengganggu masyarakat di sekitarnya.

Editor: Anto Sidharta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!